Hai guys.. kita lanjutkan lagi ya belajar nya. Kali ini kita akan belajar bagaimana cara menyusun konfigurasi elektron? Ada yang sudah tau belum guys? Kalau sudah tahu boleh ya komen di bawah ini. Oke, kita langsung aja belajar yuk.
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Jadi ada dua cara menyatakan konfigurasi elektron nih. Cara pertama berdasarkan kulit atom dan cara ke dua berdasarkan orbital nya.
Kita bahas cara pertama dulu yuk.MENENTUKAN KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KULIT ATOM
Sebelumnya kalian sudah pada tahu belum kalau atom punya kulit? hehe.. pasti sudah dong ya. Atom punya kulit K, L, M, N. Nah masing-masing kulit terisi oleh beberapa elektron lho. Kulit K terisi maksimal 2 elektron, L maksimal 8 elektron, M maksimal 18 elektron dan N maksimal 36 elektron. Contoh: Atom karbon memiliki 6 elektron maka konfigurasinya adalah 6C: 2,4. Artinya elektron pada atom karbon berada dikulit K sebanyak 2 elektron dan dikulit L sebanyak 4 elektron. Lalu bagaimana dengan atom oksigen yang memiliki 8 elektron? Berarti konfigurasinya yaitu 8O: 2, 6. Sampai sini bisa dipahami? Oke kita lanjut lagi contoh ketiga. Magnesium memiliki 12 elektron dengan konfigurasi 2, 8, 2. Lho kenapa bukan 2, 10?
Baik, tadi kan tiap kulit punya kapasitas maksimal elektron nya ya. jadi kalau di kulit L kapasitas maksimal nya adalah 8 makanya tidak boleh ditulis lebih dari 8. Bisa dipahami ya? Nah, tapi konfigurasi ini hanya berlaku untuk unsur-unsur yang ada di golongan utama saja alias golongan A saja.
Untuk golongan B tidak bisa memakai konfigurasi seperti ini. Lalu pakai apa? Oke siip.. nah ini yang akan kita pelajari selanjutnya.MENENTUKAN KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN ORBITAL ATOM
Sebelum masuk ke materi, ada satu gambar yang harus kalian pahami dulu sebelum membuat konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom.
Coba perhatikan gambar di bawah ini ya.Gambar apa tuh? kaya uler-uleran ya... hehe. Itu merupakan urutan tingkat energi kulit dan subkulit suatu atom. Ada 4 subkulit atom yaitu subkulit s, p, d, dan f dan angka sebelum subkulit menunjukkan kulit. Misal 1s artinya kulit ke-1 subkulit s, 2p artinya kulit ke-2 subkulit p dst.
Subkulit 1s memiliki tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai yang paling tinggi 8s.
Pastinya elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga terbatas. Elektron yang mengisi subkulit ini dituliskan dalam bentuk pangkat.
Subkulit s maksimal terisi 2 elektron, p terisi 6 elektron, d terisi 10 elektron, dan f terisi 14 elektron.
Saat menuliskan konfigurasi elektron, kita harus menuliskannya secara urut berdasarkan tingkat energi subkulit dari yang terendah ke tertinggi.
Coba nih lihat contoh konfigurasi elektron atom oksigen.
konfigurasi elektron atom oksigen, natrium dan magnesium.
Kok bisa gitu ya konfigurasi elektron atom oksigen? Coba kita perhatikan secara seksama satu persatu ya. hehe. Oksigen punya 8 elektron.
Kita harus menuliskan konfigurasi untuk 8 elektron ini. Padahal elektron yang menempati suatu subkulit bisa dilihat dari pangkat subkulitnya.
Kalau kita jumlahkan pangkatnya dari 1s2 2s2 2p4 maka pas 8 kan? Jadi, dalam menuliskan konfigurasi elektron, ikuti saja urutan tingkat energi kulit dan subkulitnya sampai pangkatnya sama seperti banyaknya elektron yang dipunyai atom itu.
Terus zat kimia dengan konfigurasi elektron seperti apa ya yang bisa menghasilkan warna? Biasanya, zat kimia dari logam transisi (golongan B) yang bisa menghasilkan warna.
Ambil contoh Mangan (Mn). Seperti apa tuh konfigurasi elektron mangan? Coba perhatikan gambar di bawah ini.
Mn punya subkulit d di akhir konfigurasi elektronnya kan? Subkulit d ini yang biasanya akan mengalami proses kimia lebih lanjut sehingga menghasilkan warna. Itu sebabnya sebagian besar zat kimia dari logam transisi bisa menghasilkan warna. Untuk lebih jelasnya nanti kita akan cerita tentang ini ya, hehe.
Demikian materi bagaimana cara menyusun konfigurasi elektron, jika ada yang ditanyakan boleh tuliskan dikolom komentarnya ya guys.