MENGENAL LARUTAN PENYANGGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Artikel ini membahas tentang larutan penyangga secara teori kimia dan fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
fungsi larutan penyangga

LARUTAN PENYANGGA

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin asing dengan istilah larutan penyangga. Namun, sebetulnya prosesnya terjadi dalam kehidupan kita bahkan sangat erat kaitannya. Oke, kita langsung ulik materi ini ya. 

A. Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga merupakan larutan yang mampu mempertahankan derajat keasaman (pH) Ketika ditambahkan sedikit asam atau basa. Larutan penyangga disebut juga “buffer” atau “penahan”.
Berikut ini cara membuat larutan penyangga.
1. Campuran asam lemah dengan garam yang berasal dari asam lemah tersebut.
Contoh :
CH3COOH dengan CH3COOK
2. Campuran antara basa lemah dengan garam yang berasal dari basa lemah tersebut.
Contoh :
NH4OH dengan (NH4)2SO4
Larutan buffer memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1. Jika diencerkan maka pH larutan hanya sedikit berubah bahkan tidak terjadi perubahan.
2. Jika ditambahkan sedikit asam atau basa maka pH larutan hanya sedikit berubah bahkan tidak terjadi perubahan.
Dengan sifat-sifat tersebut, maka arutan penyangga memiliki bermacam fungsi supaya pH larutan tetap stabil/konstan.

B. Fungsi Larutan Penyangga

Dalam kehidupan sehari-hari, fungsi larutan penyangga sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Nah, berikut ini  beberapa fungsi larutan penyangga bagi kehidupan kita, antara lain :

1. Larutan Penyangga dalam Darah

Dalam darah kita, terdapat faktor-faktor pengendalian pH darah, antara lain penyangga karbonat, penyangga hemoglobin, dan penyangga fosfat.
a. Penyangga karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran antara asam karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3–). Reaksinya sebagai berikut.
H2CO3(aq) → HCO3– (aq) + H+ (aq)
Penyangga karbonat memiliki penting sebagai pengatur pH darah supaya tetap konstan.

b. Penyangga hemoglobin

Hemoglobin dalam darah dapat mengikat oksigen untuk dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangannya sebagai berikut.
HHb + O2(g) → HbO2– + H+
Adanya oksigen yang bersifat basa pada reaksi tersebut dapat memengaruhi konsentrasi ion H+ sehingga pH darah juga dapat dipengaruhi.

c. Penyangga fosfat

Pada cairan intrasel, penyangga fosfat memiliki peran penting sebagai pengatur pH darah. Penyangga fosfat terbentuk dari campuran dihidrogen fosfat (H2PO4–) dengan monohidrogen fosfat (HPO32-). Reaksinya sebagai berikut.
H2PO4– (aq) + H+ (aq)  → H3PO4 (aq) 
H2PO4– (aq)  + OH– (aq)  → HPO32-  (aq)  + H2O  (aq) 
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah sebesar 7,4. Penyangga di luar sel sangat sedikit jumlahnya namun memiliki arti penting sekali untuk larutan penyangga urin.

2. Larutan Penyangga dalam Air Ludah

Air ludah kita mengandung larutan penyangga fosfat. Hal ini agar dapat menjaga gigi dari kerusakan akibat adanya zat asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH mulut sekitar 6,8.

3. Menjaga Keseimbangan pH Tanaman

Larutan buffer pada tanaman berperan sebagai penjaga pH tanaman. Hal ini biasanya terjadi pada metode penanaman secara hidroponik, yaitu penanaman pada media air yang mengandung zat hara. Agar metabolisme tanaman tetap berlangsung secara optimal dan semua aktivitas pertumbuhan pada tanaman dapat tetap tumbuh dengan baik, maka dibutuhkan larutan buffer untuk menjaga pH tetap stabil. Kesimpulannya setiap tanaman dapat tumbuh dengan baik dalam pH tertentu sehingga dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga agar konstan.

4. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan

Obat-obatan juga mengandung penyangga dan apabila obat-obatan tidak mengandung larutan penyangga dapat menyebabkan perubahan pH pada perut, sehingga bisa menimbulkan permasalahan lain dalam tubuh. Sehingga larutan penyangga ditambahkan ke dalam obat-obatan untuk mentransfer kelebihan asam atau basa yang berasal dari kandungan obat tersebut.

C. Rumus Larutan Penyangga

Untuk mengetahui tingkat pH dalam larutan penyangga bisa digunakan rumus berikut ini:
1. Buffer asam (asam lemah + basa konjugasinya)
[H+] = Ka . (mol asam lemah)/(mol basa konjugasi)
pH = – log [H+]
2. Buffer basa (basa lemah + asam konjugasi)
[OH–] = Kb . (mol basa lemah)/(mol asam konjugasi)
pOH = – log [OH–]
pH = 14 – pOH
Sekian uraian tentang mengenal larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari ya teman-teman. Dengan kita mengetahui fungsi larutan penyangga dalam kehidupan kita, akan membuat kita lebih aware lagi terhadap tubuh kita ya.  Untuk artikel lainnya bisa di baca di sini

Posting Komentar