Hai teman-teman kelas 12, sudah siapkah kamu menyambut seleksi akbar, SBMPTN? Atau justru kamu masih bingung mencari pembahasan soal-soal SBMPTN? Bagi kamu yang saat ini masih bingung mencari pembahasan soal-soal SBMPTN, tampaknya kamu berada di tempat yang tepat, nih. Kali ini kita akan membahas soal SBMPTN Kimia TKA SAINTEK tahun 2018. Kabar baiknya, soal yang disediakan lengkap dengan pembahasannya lho. Semakin penasaran? Yuk, segera pelajari soalnya!
31. Produk oksidasi senyawa di bawah ini adalah ….
Pembahasan : Ini adalah senyawa alkohol ditandai dengan gugus -OH. Gugus alkohol tersebut terikat pada atom C yang mengikat 2 atom C lainnya. Sehingga termasuk kedalam alkohol sekunder. Nah, jika alkohol sekunder di oksidasi maka akan menghasilkan Keton.
Jawabannya C
32. Suatu senyawa yang terbentuk antara satu atom P (nomor atom 15) dan tiga atom Br (nomor atom 35) mempunyai struktur Lewis sebagai berikut.
(A) planar segitiga dan nonpolar
(B)huruf T dan polar
(C)tetrahedral dan nonpolar
(D)piramida segitiga dan polar
(E)planar segitiga dan polar
(A) 430 g
(B) 427 g
(C) 342 g
(D) 280 g
(E) 171 g
Bentuk dan kepolaran molekul tersebut adalah ….
(A) planar segitiga dan nonpolar
(B)huruf T dan polar
(C)tetrahedral dan nonpolar
(D)piramida segitiga dan polar
(E)planar segitiga dan polar
Pembahasan:
Ikatan atom P dengan Br diatas terdiri dari:
1 PEB dan 3 PEI, sehingga menghasilkan bentuk molekul segitiga piramida dan karena terdapat PEB maka bersifat Polar.
Jawabannya D
33. Persentase massa atom karbon (Ar = 12) dalam aspirin adalah 60%. Jika tetapan Avogadro = 6,0×1023, jumlah atom karbon yang terdapat dalam 3,6 g aspirin adalah ….
(A) 1,08 × 1022
(B) 2,4 × 1022
(C) 4,8 × 1022
(D) 5,4 × 1022
(E) 1,08 × 1023
Pembahasan:
Jumlah atom C = n x bilangan Avogadro
massa C dalam aspirin = 60% x 3,6 gram = 2,16 gram
mol C = 2,16/12 = 0,18 mol
Jumlah atom C = 0,18 x 6,0 x1023
Jumlah atom C = 1,08 x 1023
Jawabannya E
34. Logam nikel (Ar = 59) bereaksi dengan gas karbon monoksida (Mr = 28) pada suhu 130°C menurut reaksi berikut.
Ni(s) + 4CO(g) → Ni(CO)4(g)
Jika 252 g gas CO direaksikan dengan 118 g logam Ni massa gas tetrakarbonilnikel (Mr = 171) yang dihasilkan adalah ….
(A) 430 g
(B) 427 g
(C) 342 g
(D) 280 g
(E) 171 g
Pembahasan:
Untuk mencari massa gas tetrakarbonilnikel maka:
Reaksi | Ni(s) | + | 4CO(g) | → | Ni(CO)4(g) |
---|---|---|---|---|---|
Mula-mula | 2 mol | 9 mol | |||
Berekasi | 2 mol | 8 mol | 2 mol | ||
Setimbang | 0 mol | 1 | 2 mol |
massa gas tetrakarbonilnikel = mol x Mr
massa gas tetrakarbonilnikel = 2 x 171
massa gas tetrakarbonilnikel = 342 gram
Jawabannya C
35. Gas metanol dapat dibuat dengan mereaksikan gas karbon monoksida dan gas hidrogen menurut reaksi berikut.
CO(g) + 2H2(g) → CH3OH(g)
artinya laju pembentukan gas H2 adalah
= 0,0024 M/detik
k = 0,016 /detik = 1,6 x 10-2 s-1
Jawabannya adalah EGas hasil reaksi tersebut pada V dan T tetap memberikan tekanan 6 atm. Jika kedua pereaksi habis bereaksi, tekanan total gas sebelum reaksi adalah ….
(A) 6 atm
(B) 12 atm
(C) 18 atm
(D) 24 atm
(E) 30 atm
Pembahasan:
Secara stoikiometri pada reaksi yang setara, zat-zat berwujud gas pada V dan T tetap, tekanannya sebanding dengan koefisien atau jumlah zat-zat tersebut.
Karena reaksi tepat habis, maka pada keadaan akhir itu hanya ada zat hasil reaksi saja.
Pada akhir reaksi terdapat 6 atm CH3OH, maka pada saat bereaksi CH3OH juga 6 atm.
Dengan melihat perbandingan koefisien maka kita juga menentukan tekanan untuk CO dan gas H2.
Perbandingan koefisien = perbandingan tekanan.
Koef CO : Koef H2 : Koef CH3OH = Tekanan CO : Tekanan H2 : Tekanan CH3OH
1 : 2 : 1 = 6 : 12 : 6
Tekanan CO = 6 atm. Tekanan H2 2 kali tekanan CH3OH yaitu 2×6 atm = 12 atm.
Jadi pada keadaan awal dibutuhkan CO 6 atm dan H2 12 atm. Total tekanan pereaksi sebelum bereaksi adalah (6 + 12) atm = 18 atm
Jawabannya C.
36. Data nilai energi ikatan rata-rata diketahui sebagai berikut:
Ikatan | Energi Ikatan (kJ mol) |
---|---|
C-H | 410 |
Br-Br | 193 |
C-Br | 267 |
H-Br | 363 |
CH3Br(g) + Br2(g) → CH2Br2(g) + HBr(g)
Nilai entalpi reaksi di samping adalah ….
(A) +27 kJ mol-1
(B) -27 kJ mol-1
(C) +54 kJ mol-1
(D) -54 kJ mol-1
(E) +81 kJ mol-1
Pembahasan:
∆H = Energi Ikatan Kiri – Energi Ikatan Kanan
∆H = (3C-H + C-Br + Br-Br) – (2C-H + 2C-Br + H-Br) *jika ada ikatan yang sama di ruas kiri dan kanan boleh dicoret
∆H = (C-H + Br-Br) – (C-Br + H-Br)
∆H = (410 + 193) – (267 + 363)
∆H = 603 – 630
∆H = -27 kJ/mol
Jawabannya B
37. Ion manganat (V) dapat terdisproporsionasi sempurna menjadi ion manganat (VI) dan mangan (IV) oksida menurut reaksi (belum setara) berikut.
2MnO43–(aq) + H2O(l) → MnO42–(aq) + MnO2(s) + 2OH–(aq)
Jika 200 mL larutan manganat (V) 0,5 M bereaksi secara sempurna, jumlah mmol elektron yang terlibat adalah ….
(A) 200
(B) 100
(C) 75
(D) 50
(E) 25
Pembahasan:
Manganat (V) → MnO43–
Jumlah MnO43– = 200 mL × 0,5 M = 100 mmol
Reaksi redoks yang terjadi:
Reduksi: MnO43– + 2H+ + e– → MnO2 + 2OH–
Oksidasi: MnO43– → MnO42– + e–
2MnO43– + 2H+ + e– → MnO2 + 2OH– + MnO42– + e–
Reaksi lengkap:
2MnO43– + 2H2O + e– → MnO2 + 4OH– + MnO42– + e–
Reaksi bersih:
2MnO43–+ 2H2O → MnO2 + 4OH– + MnO42–
Pada reaksi lengkap tampak bahwa hanya ada 1 elektron yang terlibat dalam reaksi redoks tersebut.
Elektron yang terlibat (transfer elektron yang terjadi) sebanyak 1 elektron. Jumlah mol zat dan jumlah mol elektron akan sebanding dengan koefisien masing-masing.
Jumlah mol elektron yang terlibat : Jumlah MnO43– = koefisien elektron yang terlibat : Koefisien MnO43–
Jumlah mol elektron yang terlibat : 100 mmol = 1 : 2
Jumlah mol elektron yang terlibat = ½ × 100 mmol
Jumlah mol elektron yang terlibat = 50 mmol
Jawabannya D.
38. Pada wadah katoda suatu sel Volta terdapat beberapa kation dengan potensial reduksi standar (E°) sebagai berikut:
Ag+ + e- | → | Ag | E0 = + 0,80 volt |
---|---|---|---|
Fe2+ + 2e- | → | Fe | E0 = + 0,41 volt |
Cr3+ + 3e- | → | Cr | E0 = + 0,74 volt |
Sn2+ + 2e- | → | Sn | E0 = + 0,14 volt |
Cu2+ + 2e- | → | Cu | E0 = + 0,34 volt |
Berdasarkan data tersebut, logam yang paling mudah terbentuk di katoda adalah ….
(A)Ag
(B)Fe
(C)Cr
(D)Sn
(E)Cu
Pembahasan:
Logam yang paling mudah terbentuk di Katoda berarti ion nya mengalami reduksi (E⁰red paling besar) yaitu ion Ag+.
Jawabannya A.
39. Reaksi berikut:
4PH3(g) → P4(g) + 6H2(g)
mengikuti persamaan laju
. Pada suatu percobaan dalam wadah 2 L, terbentuk 0,0048 mol gas H2 per detik ketika [PH3] = 0,1 M.
Tetapan laju (k) reaksi tersebut adalah ....
(A) 4,8 × 10–2 s–1
(B) 3,6 × 10–2 s–1
(C) 3,2 × 10–2 s–1
(D) 2,4 × 10–2 s–1
(E) 1,6 × 10–2 s–1
Pembahasan:
Tanda (-) pada
menandakan laju penguraian [PH3]
Sekian pembahasan soal kimia utbk tahun 2018. semoga bermanfaat. Jangan lupa di share ke temen-temen yang membutuhkan. Untuk pembahasan soal utbk lainnya klik disini